"CLING"
sebuah pesan masuk pukul 6.45 minggu pagi.
Aku saat itu masih tertidur lelap karena cuaca dikota Bandung sedang tidak bersahabat dengan badanku yang terbiasa tinggal dikota yang sangat panas. aku masih saja memegang keras guling, menarik selimut yang sedang dipakai kawanku, yah saat itu aku berada numpang bermalam dikosan temanku yang kuliah disana.
"woy bangun, cepet bangun. tuh ada sms dari siapa tuh"
"aaa berisik"
dengan cetus aku menjawab, yah aku baru saja tertidur pukul 3 pagi dan dibangunkan pukul 7 pagi.
Saat aku tersadar dari tidurku yang kurang nyenyak karena cuaca yang belum bisa mengajakku bermain dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar itu, aku harus mau tidak mau membuka kelopak mataku yang tak begitu besar ini.
Bagiku membuka mata saat bangun tidur adalah hal yang salah sulit. aku terbiasa untuk tidur pagi hari dan bangun saat matahari sudah mulai diatas kepala. kebiasaan yang tidak baik memang tapi selalu saja terbiasa oleh hal yang tidak baik itu.
"pagi :p"
sebuah pesan yang dikirim pada pukul 6.45 tadi ternyata dari seseorang yang kukenal. yah dia yang kuberi nama :) didalam kontakku.
"pagi juga, maaf baru bangun :)"
pesan balasan pun kukirim padanya tepat pukul 10.00, yah walau terlalu lama aku membalasnya, setidaknya aku sudah membalas ucapan selamat pagi yang diucapkan padaku saat itu.
pagi itu entah mengapa merasa berbeda dari pagi yang biasaku lewati, seperti diberi sarapan oleh mamah dan diberi tahu agar dihabiskan sarapan pagi ini agar saat aku berangkat kesekolah tidak lemas dan bisa belajar dan bermain dengan riang. itu yang kurasakan saat aku masih berada ditaman kanak kanak dan rasa itu bisa kurasakan lagi walau dalam scene yang berbeda.
yah ini bukan tentang aku dan mamahku, ini tentang aku dan dia yang pernah kenal dan sempat saling melupakan.
pagi itu hujan, hujan deras sekali. air turun bukan satu persatu beribu ribu turun bersamaan dari langit. aku tau pada saat itu dia membangunkanku karena sudah tak sabar untuk bercengkrama lagi walau hanya lewat sms tanpa bertemu, tapi mungkin bisa menghilangkan sedikit jarak diantara kita sekarang. yah bandung tempat yang jauh dari dia sekarang.
hujan masih saja turun terus dan terus, beberapa kali aku berbicara kepada hujan seperti layaknya orang gila yang tak tau harus berbuat apa. disana aku bertanya apa yang sedang dia lakukan dikotanya, apa yang sedang dia santap pagi ini, apakah dia masih bisa menyayangiku seperti dulu sebelum dia jatuh sakit dan terkapar ditempat tidur rumah sakit sekarang.
yah dia sekarang sedang dirawat karena sakit yang entah apa itu aku pun tak tau. aku disini bersama kakaknya untuk menemani membeli beberapa keperluan untuk pernikahan kita nanti. dia merelakanku untuk kakaknya karena dia tahu bahwa aku takan bahagia bersama orang yang sedang sekarang dirumah sakit. tapi bukan itu maksudku...aku tetap mencintainya bagaimana pun adanya.