didepan layar komputer yang udah gue gunain 5 tahun belakang ini. gue memeriksa folder folder yang begitu usang. gue tahu pasti masih ada beberapa file yang tersimpan disana, mungkin dari file foto, musik, beberapa printscreen dan cerita cerita yang pernah kubuat.
tapi yah gue lagi lagi tak selalu berminat untuk membukanya.
membuka sebuah folder (kenangan) sama saja membuka kembali ingatan yang sudah lama kukubur dalam ingatan (recycle bin) dan harus merestore kembali semuanya. mungkin bisa terlihat. tapi apa sanggup untuk melihat dan merasakan. yah rasa, rasa dimana semua menjadi bubur yang sebelumnya adalah padi yang gue tanam sendiri hingga akhirnya menjadi sebuah beras dan kita masak bersama menjadi nasi hingga gue yang harus melahapnya sendiri. tak habis nasi itu akhirnya menjadilah bubur yang terlalu benyek untuk dinikmati lagi.
begitulah semuanya terjadi, seperti rindu dan rasa yang entah harus kita pikirkan dan renungkan. terlalu mudah untuk diucapkan tapi terlalu sulit untuk dimengerti ribuan orang. karena kita sendiri yang mengerti rasa dan rindu kita sendiri. karena setiap orang memiliki rasa dan rindunya masing masing.
tapi yah gue lagi lagi tak selalu berminat untuk membukanya.
membuka sebuah folder (kenangan) sama saja membuka kembali ingatan yang sudah lama kukubur dalam ingatan (recycle bin) dan harus merestore kembali semuanya. mungkin bisa terlihat. tapi apa sanggup untuk melihat dan merasakan. yah rasa, rasa dimana semua menjadi bubur yang sebelumnya adalah padi yang gue tanam sendiri hingga akhirnya menjadi sebuah beras dan kita masak bersama menjadi nasi hingga gue yang harus melahapnya sendiri. tak habis nasi itu akhirnya menjadilah bubur yang terlalu benyek untuk dinikmati lagi.
begitulah semuanya terjadi, seperti rindu dan rasa yang entah harus kita pikirkan dan renungkan. terlalu mudah untuk diucapkan tapi terlalu sulit untuk dimengerti ribuan orang. karena kita sendiri yang mengerti rasa dan rindu kita sendiri. karena setiap orang memiliki rasa dan rindunya masing masing.