Teruntuk kamu yang sedang dalam pelukan.
Hai selamat hari minggu, hari yang cerah untuk menuliskan surat cinta ini untukmu/kamu/adinda yang sedang ada dalam pelukan saat ini. Terima kasih telah datang dan mengetuk hatiku sebanyak 3 kali dan mengucapkan salam, tidak seperti dia yang datang berteriak-teriak seperti anak kecil dengan hanya memanggil namaku saja dan tiba tiba pergi jika tidak disaut kembali.
Kau datang disaat yang tepat, datang disaat semua kenangan sudah habis terbakar menjadi abu dan tertiup angin, entah pergi kemana sekarang abu itu. Setelah habis terbakar, sekarang kau sedang asik membangun sebuah gubuk kecil didalam hati dan pikiranku, semoga dengan kesederhanaan ini kita bisa membangun sebuah tempat yang lebih indah dibanding gubuk kecil yang sedang kau bangun saat ini.
Tetap tersenyum, akupun dalam pelukanmu.
Hai selamat hari minggu, hari yang cerah untuk menuliskan surat cinta ini untukmu/kamu/adinda yang sedang ada dalam pelukan saat ini. Terima kasih telah datang dan mengetuk hatiku sebanyak 3 kali dan mengucapkan salam, tidak seperti dia yang datang berteriak-teriak seperti anak kecil dengan hanya memanggil namaku saja dan tiba tiba pergi jika tidak disaut kembali.
Kau datang disaat yang tepat, datang disaat semua kenangan sudah habis terbakar menjadi abu dan tertiup angin, entah pergi kemana sekarang abu itu. Setelah habis terbakar, sekarang kau sedang asik membangun sebuah gubuk kecil didalam hati dan pikiranku, semoga dengan kesederhanaan ini kita bisa membangun sebuah tempat yang lebih indah dibanding gubuk kecil yang sedang kau bangun saat ini.
Tetap tersenyum, akupun dalam pelukanmu.
Serang, 31 January 2016
- Eko Prasetyo W