seorang wanita berlari kehadapan seorang pria yang tak lain saat itu adalah kekasihnya, mereka berdua berbincang dibawah sebuah toko yang bersebelahan dengan sebuah barber shop. ternyata pria itu sehabis mencukur rambutnya untuk penampilan yang lebih keren agar sang pacarnya bisa menilai lebih baik dengan tampilannya sekarang.
(dulu) pria itu berambut sebahu dan terlihat berantakan dengan rambut gondrong, dia malu selalu dibilang seperti pengangguran oleh sang ibu dari wanita padahal dia hanya belum cocok untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari yang dikerjakannya sekarang yang hanya sebagai band cafe yang memiliki gaji tak cukup untuk membiayai 2 orang.
"hai lihat rambutku kini sudah tak gondrong lagi", saut sang pria
wanita tersebut terdiam dengan kaku melihat perubahan yang ada pada pria tersebut, dia tak menyangka pada pria yang dia kenal 4 tahun lalu yang dikenalkan oleh kawannya kini sudah sadar bahwa dia harus memotong rambutnya dan cepat cepat mencari pekerjaan yang layak untuk dia dan anak anaknya nanti.
"kenapa kamu diam? kamu kaget ?"
tampa banyak kata wanita tersebut mengajak pria tersebut kesebuah cafe yang tak jauh dari toko yang bersebelahan dengan barber shop tadi, mereka terus melangkahkan kaki mereka dengan seirama kanan kiri kanan kiri dan terus berulang. diperjalanan mereka hanya terdiam melihat kedepan. sesekali mereka melihat seorang kakek dan nenek yang sudah jalan membungkuk dan saling menjaga agar mereka tidak jatuh sama lain. dan ada tukang pos yang sedang mengambil surat dari bis surat yang mungkin didalamnya terdapat surat cinta yang ingin dikirimkan dan mereka melihatnya penuh dengan kerinduan karena mereka sudah lagi tak surat menyurat setelah mereka mengenal handphone.
sesampainya mereka dicafe tersebut mereka duduk dan memesan, sang pria memesan coffe dan memesan susu hangat. belum ada perbincangan dari mereka hingga akhirnya pesanan mereka datang.
"kamu kenapa ngajak aku kesini ?" tanya sang pria
sang wanita terus terdiam menahan semua kata katanya dan meminum susu hangat yang dipesan. dan setelah meminum susu hangat tadi wanita menunjukan jari telunjuknya kearah dada pria dan kembali menunjukan jarinya ke arah dia tepat bagian dada. entah apa maksud dari wanita tersebut.
disaat semuanya terdiam, sang pria terus berbicara ngalor ngidul dan sesekali dia melontarkan gombalannya
"kamu tau gak kenapa aku pesan coffe, soalnya biar aku terus terbangun dan tetap bisa menjagamu didalam lelap tidurmu" pria tersebut tersenyum
wanita tersebut diam, dia mulai mengangkat cangkit susunya dan berkata
"kenapa aku pesen susu, supaya aku bisa menetralisirkan semua makna yang telah kau buat dalam coffe tersebut"
sang pria diam, entah apa maksud dari wanita tersebut membalas gombalannya seperti itu. akhirnya wanita itu mengangkat pantatnya dari kursi yang dia duduki dan memberikan sebuah surat berwarna putih, lalu wanita itu meninggalkan pria tersebut dan sebelum meninggalkannya wanita tersebut berkata
"kamu suka pelangi ? sekarang kamu jangan suka pelangi lagi karena tak akan ada hujan yang akan menemanimu sekarang dan kau tak perlu menunggu hujan itu kembali"
setelah ditinggalkan oleh wanita tersebut, sang pria hanya terdiam melihat kekasihnya itu pergi dengan membuka pintu cafe tanpa kata sedikitpun dan mengejarnya sekalipun. dia hanya diam menahan kebinggungan yang terjadi hari ini yang tak biasa kekasihnya itu lakukan, karena selama 4 tahun mereka kenal pria itu tau kalau wanita tersebut memang gadis yang periang dan tak suka keseriusan. dengan penuh kebinggungan sang pria membaca surat yang diberikan, didalamnya hanya ada 1 kalimat dengan tulisan berwarna merah.
(dulu) pria itu berambut sebahu dan terlihat berantakan dengan rambut gondrong, dia malu selalu dibilang seperti pengangguran oleh sang ibu dari wanita padahal dia hanya belum cocok untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari yang dikerjakannya sekarang yang hanya sebagai band cafe yang memiliki gaji tak cukup untuk membiayai 2 orang.
"hai lihat rambutku kini sudah tak gondrong lagi", saut sang pria
wanita tersebut terdiam dengan kaku melihat perubahan yang ada pada pria tersebut, dia tak menyangka pada pria yang dia kenal 4 tahun lalu yang dikenalkan oleh kawannya kini sudah sadar bahwa dia harus memotong rambutnya dan cepat cepat mencari pekerjaan yang layak untuk dia dan anak anaknya nanti.
"kenapa kamu diam? kamu kaget ?"
tampa banyak kata wanita tersebut mengajak pria tersebut kesebuah cafe yang tak jauh dari toko yang bersebelahan dengan barber shop tadi, mereka terus melangkahkan kaki mereka dengan seirama kanan kiri kanan kiri dan terus berulang. diperjalanan mereka hanya terdiam melihat kedepan. sesekali mereka melihat seorang kakek dan nenek yang sudah jalan membungkuk dan saling menjaga agar mereka tidak jatuh sama lain. dan ada tukang pos yang sedang mengambil surat dari bis surat yang mungkin didalamnya terdapat surat cinta yang ingin dikirimkan dan mereka melihatnya penuh dengan kerinduan karena mereka sudah lagi tak surat menyurat setelah mereka mengenal handphone.
sesampainya mereka dicafe tersebut mereka duduk dan memesan, sang pria memesan coffe dan memesan susu hangat. belum ada perbincangan dari mereka hingga akhirnya pesanan mereka datang.
"kamu kenapa ngajak aku kesini ?" tanya sang pria
sang wanita terus terdiam menahan semua kata katanya dan meminum susu hangat yang dipesan. dan setelah meminum susu hangat tadi wanita menunjukan jari telunjuknya kearah dada pria dan kembali menunjukan jarinya ke arah dia tepat bagian dada. entah apa maksud dari wanita tersebut.
disaat semuanya terdiam, sang pria terus berbicara ngalor ngidul dan sesekali dia melontarkan gombalannya
"kamu tau gak kenapa aku pesan coffe, soalnya biar aku terus terbangun dan tetap bisa menjagamu didalam lelap tidurmu" pria tersebut tersenyum
wanita tersebut diam, dia mulai mengangkat cangkit susunya dan berkata
"kenapa aku pesen susu, supaya aku bisa menetralisirkan semua makna yang telah kau buat dalam coffe tersebut"
sang pria diam, entah apa maksud dari wanita tersebut membalas gombalannya seperti itu. akhirnya wanita itu mengangkat pantatnya dari kursi yang dia duduki dan memberikan sebuah surat berwarna putih, lalu wanita itu meninggalkan pria tersebut dan sebelum meninggalkannya wanita tersebut berkata
"kamu suka pelangi ? sekarang kamu jangan suka pelangi lagi karena tak akan ada hujan yang akan menemanimu sekarang dan kau tak perlu menunggu hujan itu kembali"
setelah ditinggalkan oleh wanita tersebut, sang pria hanya terdiam melihat kekasihnya itu pergi dengan membuka pintu cafe tanpa kata sedikitpun dan mengejarnya sekalipun. dia hanya diam menahan kebinggungan yang terjadi hari ini yang tak biasa kekasihnya itu lakukan, karena selama 4 tahun mereka kenal pria itu tau kalau wanita tersebut memang gadis yang periang dan tak suka keseriusan. dengan penuh kebinggungan sang pria membaca surat yang diberikan, didalamnya hanya ada 1 kalimat dengan tulisan berwarna merah.
"ini hari terakhirku menemuimu, umurku hanya tinggal beberapa hari dan jika kau merindukanku datanglah kekuburanku"
--------------------------
Mantan kekasihmu,