Sabtu, 27 Agustus 2011

Lydia dan diarynya " LAST EPISODE "

Cuaca begitu cerah terang benderang, burung burung mulai berkicau dan lydia pun terbangun dari tidurnya yang sangat gelisah penuh dengan lekukan lekukan erut diwajahnya. Dia diam, duduk dan suasana pun menjadi hening, keadaan yang tak seperti biasanya setelah dia menemukan sebuah diary tua yang dia sendiri belum mengerti arti dari dari diary tersebut untuk siapa ditujukan dan entah siapa yang menulisnya, semua itu masih dalam hayalan yang tak kunjung ditemukannya titik terang.

Penasaran masih menyelimuti benak lydia, dia masih penasaran dengan apa sebernarnya maksud dari diary tersebut yang selalu memberikan dia wejangan dalam bentuk tulisan yang dia baca dan dia resapi sendiri hingga akhirnya dia tak ingin ketinggalan untuk membacanya sampai habis secepat cepatnya.
"gue harus bisa nemuin apa arti dari buku diary ini dan segala macam maksud dari semua ini"
beranjak dari tempat tidur yang begitu belantakan yang tak pernah ia bereskan, dia selalu mengandalkan pembantu rumah tangganya untuk selalu menuruti apa yang dia kata. dia menuju toilet untuk segera mandi dan berangkat kesekolah karna jam sudah menunjukan pukul 06.30 jika terlambat dia pasti kena sial, karena guru untuk pelajaran pertamanya begitu arogan dan emosional.
. . . . . . . . . . . . . . . .. . . 15 menit kemudian
sudah terlihat cantik dan manis seperti biasanya di langsung berankat menuju kesekolahannya yang lumayan jauh dari rumahnya dan biasanya dia minta antar kepada supir keluarga yang biasa mengantarkan dia dan keluarganya jika diperlukan .
Lydia : mas cepet dong, udah telat nih
Supir : ia mbak, bentar ini lagi manasih dulu. kalau gak dipanasih nanti mogok mbak
Lydia : yaudah cepet, udah kesiangan nih 
Supir : ia mbak, mau lewat mana mbak ? kalau belok kiri lebih cepet tapi ganknya sempit , nah kalau belok kanan rada lama harus muter 2 kali dulu tapi jalan lancar, apa mau lurus ? kalau lurus itu lewat depan rumah mantan majikan saya yang dulu mbak 
Lydia : *hening sejenak melihat kelakuan supirnya yang sama kaya di iklan*

berangkatlah dia menuju sekolahnnya . . . . . 

selama diperjalanan dia membaca buku diary itu lagi, dia mencoba memahami buku tersebut. alhasil dalam perjalanan menuju sekolah dia belum paham dan mengerti dari semuanya. dan sampai lah dia disekolah . . .

sangat sangat disayangkan pada saat dia sampai di terlambat dan harus menghadapi guru super killer dimata pelajaran pertamanya ini.

tok tok tok, suara pintu berbunyi . . .

" Maaf bu saya terlambar " seru lydia , dalam beberapa saat keadaan menjadi hening dan semua mata tertuju pada dia, dia menjadi bahan sorotan semua murid karena dia menjadi satu orang yang terlambat saat pelajaran sudah dimulai.

Guru : mau apa kamu datang ? jam berapa sekarang ?
Lydia : maaf bu saya terlambat, tadi ada bla bla bla bla ( semua alasan dikeluarkan untuk merayu )
Guru : kau ini terlalu banyak alesan dan teori tetapi tak pernah ada prakteknya untuk berubah.
Lydia : "ia bu maaf, " tertunduk lah kepalanya
Guru : sini kamu, beridiri disini dan taruhlah tasmu didepan .

Lydia pun beranjak mendekati sang guru dan mengikuti segala perintahnya

kamu pikir ini sekolahmu apa yang bisa dateng seenak jidatmu, disini punya peraturan yang harus ditaati bukan untuk dilanggar " saut guru

lydia hanya terdiam dan menahan malu sangat guru super killer itu mulai menghina hina dirinya dan dia mempunyai pikiran yang bahwa gw disini sekolah ini bayar .

dibukalah tas lydia oleh sang guru untuk mengecek apa saja yang dia bawa, si guru menemukan mengeluarkan semua dan menyebutkan semua barang yang lydia bawa.
"bedak, kaca, kipas, jepitan rambut, sisir, kamu pikir kamu mau buka salon disini sampai kamu membawa perlatan seperti ini ? dan ini yang terakhir sebuah diary tua . untuk apa kamu bawa bawa ini juga ?" Saut Guru
semua murid bersorak . . . .

yang terakhir kaga nahan, ngapain bawa diary , mau bercerita apa ? dear diary ini aku sedih nih hahahahahaha  ( semua murid tertawa karena ada seorang murid yang nyeletuk seperti itu ) 

lydia tetap diam diposisinya dan terus menunduk, sampai akhirnya sang guru menyuruhnya keluar kelas dan melapor kepada piket untuk alasan tidak mengikuti jam pelajaran. lydia menghampiri sang guru dan dia membereskan semua yang dikeluarkan oleh guru itu dan dimasukannya lagi keadalam tasnya tersebut. langkah demi langkah dia ambil untuk keluar dari kelasnya sambil memasang muka sedih karena sudah dipermalukan oleh sang guru.

setelah lydia melapor dia hanya duduk dibangku depan laboraturium dan menggerutu semua hal yang terjadi tadi, tapi tiba tiba dateng lah 2 temannya akrabnya yang selalu bersama dia dimana pun. mereka berdua meredakan emosi lydia dan terus memberi tawaan agar dia tak emosi lagi, kedua temannya ini sangat prihatin akibat kejadian dikelas tadi dan mereka izin untuk pergi kekamar mandi sebentar dan bertemu lydia untuk menenangkannya.

setelah diredakan emosinya kedua temannya kembali kekelas dan lydia pun sendiri di tempat yang sama, dan dia berfikir karena diary tersebut kehidupannya selalu sial dan diliputi malapetaka, akhirnya dengan keputusannnya dia membuang diary itu ketempat sampah dan dia mulai meninggalkan diary tersebut tanpa pikir panjang.

*plak plak plak plak* terdengar tapakan kaki lydia yang mulai meninggalkan diary tersebut ditempat sampah, tetapi dalam langkah yang ke 10 dia kembali lagi dan mengambil diary tersebut lagi karena dia berfikir susah menemukannya dan lebih gampang untuk dibuangnya.

dan akhirnya dia mengambil diary itu lagi dan mulai membaca kembali halaman demi halaman yang jalan ceritanya masih sama dengan apa yang akan lydia jalani, sampai akhirnya dia menemukan sebuah halaman yang bercerita sama percis dengan apa yang lydia alami setelah tadi dikarenakan terlambat, dia shock dengan apa yang dia baca dan ia semakin penasaran dengan hal ini.
teng teng teng jam istirahat berbunyi
semua murid keluar dari kelas dan lydia tetap pada posisi semula. dia terus membaca dan membaca dan mulai yakin bahwa diary ini bisa membuat dia tahu apa yang akan terjadi nanti dan dia berfikir untuk menyiasati kejadiaan yang akan terjadi tersebut, tetapi tak lama kemudia datang lah 2 orang wanita ( bisa dibilang sih musuh bebuyutan ) dia datang dan mulai mencemooh lydia dan dia mulai mengambil buku diary tersebut dari tangan lydia menyobek nyobek buku tersebut. lydia meronta dan terus melawan untuk mengambil buku miliknya itu sampai akhirnya setelah disobek sobek mereka berdua pergi dan berkata " hari gini lo nulis diary, apa gak cape nulis tangan, astaga PLEASE DEH gak banget deh ".

lydia hanya terdiam dan mulai membereskan sisa sisa sobekan diarynya dan air matanya mulai keluar tetes demi tetes, dia mencoba untuk membenahi semuanya tetapi semua itu mustahil karena sobekan sobekan tersebut begitu kecil. tetapi dia masih memiliki beberapa lembar halaman akhirnya dan dia membaca sambil membereskannya . disana tertuliskan . . .

" percayalah pada dirimu sendiri, semua yang kau lakukan akan berarti walau kau sendiri dan tanpa diriku disini. apapun yang akan terjadi nanti kau akan bisa menghadapinya dan coba lah untuk menjadi lebih dewasa karena kedewasaanmu akan membawamu dalam kebahagiaan yang belum pernah kau rasakan selama ini, percaya lah "


Lydia terdiam dan menyerapi bait terakhir dari kata tersebut dan dia meneteskan air mata yang begitu dalam karena dia mencoba flashback semua kejadian yang pernah terjadi dan kejadian kejadian yang dilakukan selama ini dengan sifat manjanya tersebut.

Dia tersenyum dalam air matanya . SELESAI 
BLOGGER TEMPLATES BY PEWE